PAGERWOJO – Kuliah kerja nyata (KKN) IAIN Tulungagung di posko 2 Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo telah berjalan empat hari. Setiap pagi kami selalu melakukan aktivitas seperti biasa. Yakni memasak untuk sarapan pagi sesuai jadwal piket gilirannya.

Hari ini saya dan Nisa tidak sempat sarapan karena berangkat ke Kantor Kecamatan Pagerwojo untuk mewakili Posko 2 Mulyosari dalam acara Pembukaan KKN 2019 IAIN Tulungagung Kecamatan Pagerwojo.

Setibanya di sana semua perangkat pemerintahan di Kantor Kecamatan Pagerwojo melaksanakan apel pagi. Setelah apel pagi selesai, semua perwakilan posko yang terbagi dari beberapa desa di Kecamatan Pagerwojo mulai mempersiapkan untuk acara pembukaan KKN 2019 IAIN Tulungagung.

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan, perwakilan dari pimpinan IAIN Tulungagung, LP2M, perwakilan dari Kapolsek, Kepala KUA, Danramil, dan Kepala Desa se-Kecamatan Pagerwojo.

Acara tersebut dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IAIN Tulungagung. Penyerahan mahasiswa KKN dari pihak kampus yang diwakili oleh Dr. Hj. Binti Maunah kepada bapak Camat Pagerwojo.

Sambutan penerimaan oleh sekretaris kecamatan. Sedangkan, doa dari Kepala KUA Kecamatan Pagerwojo. Kemudian semua undangan berfoto bersama.

Kami berdua selesai acara kembali ke Posko, dan ternyata di posko kosong karena sebagian dari divisi pendidikan mendatangi SD Mulyosari 2 untuk meminta izin melaksanakan program kerja di SD tersebut. Sayang, mereka tidak bertemu Kepala Sekolah. Esoknya, mereka akan kembali ke SD.

Divisi Kesehatan juga mendatangi TK di Dusun Bantengan untuk meminta izin mengadakan seminar cuci tangan dan gosok gigi.

Perwakilan dari divisi sosial, Budaya dan Keagamaan bertamu ke rumah RT 14 A Dusun Bantengan Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo tepatnya di sebelah posko kami untuk menanyakan terkait TPQ yang ada di Dusun Bantengan sebagai pelaksanaan program kerja.

Sandi, Wakil Koordinator Desa Mulyosari juga berkumpul di Kampung Kahayangan untuk berkoordinasi dengan Babinkantibmas, Danramil, Kepala Desa Mulyosari, Mahasiswa KKN dari UNISKA dan UNAIR untuk membahas program kerja unggulan KKN Mahasiswa IAIN Tulungagung di Desa Mulyosari.

Setelah itu kami makan dengan lauk yang namanya ento-ento buatan teman-teman sendiri yang bahannya dari singkong hasil kebun Bu Jumiatin. Bu Juminten ini Ibu dari Bu Menik pemilik rumah yang kami tempati.

Teman-teman yang terjadwal piket mulai memasak untuk makan siang dan makan malam. Divisi kesehatan berkumpul di depan posko bersama bu RT dan anggota PKK (Mbak Menik).

Sore harinya Divisi Sosial, Budaya dan Keagamaan berkunjung ke TPQ di Dusun Bantengan dekat posko kami. Di sana kami mulai bertanya-tanya terkait TPQ tersebut.

Jumlah santri di TPQ ini sekitar 70 anak. Sedangkan yang mendidik hanya 2 orang yakni Pak Kalimi dan BuSafitri. Kedua pasangan suami istri ini mendidik para santri di rumah beliau yang sangat sederhana.

Keduanya adalah keluarga yang sangat sederhana dan ramah. Mereka sangat senang ketika kami memperkenalkan diri dan menjelaskan apa tujuan kami ke sana.

Mereka memberikan kebebasan untuk kami membantu di TPQ tersebut. Ketika kami pulang dari TPQ, tiga teman kami di posko kurang enak badan karena masuk angin.

Mereka hanya bisa istirahat dan minum obat masuk angin. Semua itu tidak mengurangi semangat bekerja dengan tugas masing-masing.

Malam telah tiba dan cuaca dingin semakin terasa, adzan maghrib berkumandang kami bergegas mengambil air wudhu dan shalat berjamaah di mushala depan posko kami.

Setelah shalat kami mengkuti kegiatan yasinan perempuan yang dilaksanakan seminggu sekali. Yakni setial Senin malam. Lokasinya di rumah tetangga tepatnya di depan posko.

Di sela-sela waktu istirahat sebelum kami tidur, selalu melaksanakan evaluasi dan refleksi. Malam ini kami membahas masalah program kerja unggulan juga masalah-masalah perdivisi dan hasil dari survey dari beberapa divisi pada hari ini, kemudian kami juga membahas kegiatan untuk besok yaitu kegiatan bersih Desa di Balai Desa Mulyosari.

Siapapun yang merindukan kehidupan yang lebih baik, maka dia harus mencintai hari Senin. Senin memang sering kali dianggap hari menyebalkan. Padahal, Senin bukanlah hari yang buruk. Sebab, itu hanya sugesti. Dalam Islam hari Senin adalah hari yang memiliki keutamaan.
Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah SAW bersabda “pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis.

Penulis : Nurul Afifah, Posko 2 Mulyosari

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Monday, May 6, 2024