SUKOKIDUL, TRENGGALEK – KKN Revolusi mental Desa Sukokidul 2 menyelenggarakan program kerja yang pertama dengan mengangkat tema gerakan Indonesia Mandiri yaitu “pelatihan budidaya tanaman hidroponik”, Rabu, 07 Agustus 2019.

Latar belakang dari program kerja tersebut yang pertama untuk mensiasati lahan gersang yang terdapat di desa ini dan mengatasi masalah keterbatasan air supaya masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas bercocok tanam dengan cara tani modern yaitu hydroponik.

Kami mendatangkan narasumber seorang trainer kewirausahaan dari Gandusari Trenggalek yaitu Ruly Budiyanto. Acara tersebut dihadiri oleh bebarapa perangkat desa, 10 anggota ibu-ibu PKK desa Sukokidul, 10 anggota Muslimat dan 10 anggota fatayat. Selain itu tamu undangan bapak kepala desa sukokidul bapak Trimo, pengurus koordinator kecamatan dan koordinator desa KKN pule Trenggalek.

Sebelum acara dimulai terlebih dahulu dilakukan cek in serta penyerahan konsumsi dan alat tulis. Dengan dipandu salah satu anggota KKN sebagai pembawa acara sekaligus moderator. Tepat pukul 09.00 WIB acara di mulai dan diawali sambutan dari bapak kepala desa kemudian moderator memberikan pengantar sekilas terkait materi yang akan disampaikan dan pembacaan bidodata dari narasumber.

Dilanjutkan penyampaian materi oleh Ruly. Rangkaian acara hari ini yang pertama sosialisasi pengenalan tanaman hidroponik kemudian sesi tanya jawab dan akan dilanjutkan pada praktek langsung menamam.

Sebelumnya pemateri menyampaikan bahwa hidroponik cocok dilakukan di wilayah yang minim air, karena dengan menggunakan hidroponik dapat menghemat sekitar 90 persen air dari pada menggunakan media tanah.

Kemudian Ruli menjelaskan pengertian dari hidroponik yaitu hydro berarti air dan panos mengerjakan atau dapat di katakan suatu teknik atau metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan air dan nutrisi. Artinya meskipun dapat menghemat air hidroponik ini tidak bisa berjalan tanpa adanya air.

Narasumber juga menyampaikan beberapa alasan penerapan hidroponik yaitu pertama hasil dan kualitas tanaman lebih tinggi, lebih terbebas dari hama dan penyakit, penggunaan air dan pupuk lebih hemat, dapat untuk mengatasi msalah tanah, dapat untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan.

Kemudian nutrisi untuk hidroponik, sebelumnya menjelaskan aktor tumbuh esensial yaitu air, cahaya, nutrisi CO2, nutrisi esensial ini mutlak di perlukan oleh tanaman. Pembagian berdasarkan kebutuhan yang pertama makro yaitu kandungan besar (%)- diperlukan banyak (kg/ha) – N, P, K, Ca, Mg. S dan mikro yaitu kandungan kecil (ppm)-diperlukan sedikit (g/ha)-Fe, Mn, Cu, Co, B, Mo, Cl.

Ada beberapa jenis dari tanaman hidroponik yaitu sayuran, buah dan tanaman hias. Nasasumber juga memaparkan kunci sukses hidroponik yaitu kebersihan wadah, media tanam, tanaman yang digunakan dan nutrisi. media tanam yang dapat digunakan antara lain, arang, batok kelapa, kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, busa. Kemudian tempat peletakan pada pot, net pot, aqua bekas/ aqua gelas, gelas eskrim, dll.

Pemaparan selanjutnya yaitu mengenai model tanam, terdapat beberapa jenis model tanam yang pertama menggunakan sistem wicks. Dalam sistem ini nutrisi mengalir ke akar tanaman dengan bantuan sumbu melalui gaya kapiler. Sistem ini dapat juga menggunakan air pump untuk menciptakan gelembung udara dalam bak, namun tanpa air pump juga tidak masalah karena sistem ini adalah sistem pasif (air tidak mengalir) hal yang perlu diperhatikan adalah jentik nyamuk yang sering bersarang di dalam bak.

Untuk mengatasinya cek air nutrisi dalam bak setiap satu minggu sekali. Kedua, sistem rakit terapung ( raff system), dalam sistem ini tanaman terapung ke dalam nutrisi menggunakan styrofoam.

Hidroponik dengan sistem ini sangat mudah diterapkan untuk skala bisnis biasanya sistem ini dilengkapi dengan air pump untuk membantu suplay oksigen. Ketiga, sistem NFT (Nutrient Film Technique), sistem ini banyak diadopsi oleh perkebunan hidroponik skala bisnis. Air nutrisi yang mengalir mengenai perakaran tanaman setipis film.

Dalam system ini dibutuhkan pompa untuk sirkulasi air nutrisi. tanaman diletakkan kedalam talang atau pipa pvc, kemudian dialirkan nutrisi. nutrisi akan mengalir ari satu unjung talang ke talang lainnya dan itampung, dari penampungan nutrisi dialirkan kembali ke talang secara terus menerus.

Keempat, metode dutch bucket, metode ini banyak digunakan untuk menanam tomat, pot-pot diisi dengan media tanam perlite, zeolit atau hidrotan. Nutrisi dialiran melalui pipa dan selang kecil menggunakan pompa. Air nutrisi mengalir dari permukaan pot menuju bawah pot mengenai peakaran tanaman.

Pot bagian bawah tidak berlubang , pot dilubangi di bagian samping dan dipasangi pipa untuk mengalirkan sisa nutrisi menuju penampungan. Nutrisi dalam pnampungan ini akan dipompakan kembali ke dalam pot-pot secara terus menerus.

Kelima, metode drip irrigation, metode ini menggunakan prinsip nutrisi diteteskan kepada media tanam. Pot-pot diisi dengan media tanam seperti: cocopeat, sekam bakar atau campuran keduanya. Nutrisi diangkat menggunakan pompa yang dialirkan melalui selang kecil yang dipasangi dripper.

Lama tetesan dapat disetting menggunakan timer, misalnya lama tetesan 15 menit dan tiga kali sehari.Untuk skala hobby kita dapat memanfaatkan botol bekas dengan plant water spikes atau botol bekas, selang kecil dan bubble set. Keenam, sistem aeroponik, sistem ini menggunakan system pengkabutan nutisi pada bagian perakaran tanaman, perakaran tanaman ditempatkan menggantung, dan dibagian bawah dibuat semburan nutrisi tipis-tipis menggunakan pompa.

Setelah pemaparan dari narasumber, dibuka sesi tanya jawab oleh moderator, peserta sangat antusias dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dari situ forum menjadi lebih hidup karena adanya timbal balik antara audiens dan narasumber. Tepat pukul 11.00 forum diskusi ditutup, dan dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan.

Dari jumlah audiens dibagi menjadi 4 kelompok dan dibimbing langsung narasumber. Dalam praktik di paparkan mulai teknik memotong media tanam berupa rockwoll, penanaman benih dan pengairan. Selain itu juga diberikan informasi tentang takaran nutrisi dan air sebelum pemindahan tanaman pada net pot yaitu 1 liter air dengan 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B kemudian diaduk pakai tangan.

Proses penyemaian berlangsung selama 1×24 jam dan bisa dipindah kedalam net pot setelah tanaman memiliki daun berjumlah 4.

Pukul 13.00 WIB rangkaian acara telah selesai dan diakhiri dengan pemberian piagam penghargaan kepada bapak Ruly sebagai narasumber oleh bapak Trimo selaku kepala desa sukokidul. Kemudian dilanjutkan foto bersama seluruh peserta dan tamu undangan.

Tindak lanjut dari pelatihan ini kami membuatkan grub kelompok hidroponik yang akan didampingi langsung oleh bapak Ruly. Harapan kami dengan diadakannya program tersebut dapat menambah wawasan masyarakat dan tetap bisa produktif meskipun dengan keterbatasan air. (Lilis Hendrawati)

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Tuesday, May 14, 2024