KARANGTENGAH, PANGGUL – Mahasiswa KKN Revolusi Mental IAIN Tulungagung melakukan aksi sosial. Lokasinya di Desa Karang Tengah Kecamatan Panggul Trenggalek. Berawal dari informasi masyarakat sekitar yang kita peroleh disaat survei pemetaan potensi desa, terdapat warga yang menyarankan kita untuk mengunjungi rumah Mbah Simis.

Menurut cerita warga tersebut keadaan Mbah Simis sangat memprihatinkan, dengan begitu kita melakukan survei ke rumah Mbah Simis.

Kesan pertama melihat keadaan rumah Mbah Simis yang terbuat dari anyaman bambu dan tidak layak untuk ditempati. Di rumah itu Mbah Simis hanya hidup berdua dengan anaknya. Anak Mbah Simis bernama Soikem kira-kira berusia 40 tahun. Selain tidak bisa berjalan juga sulit berbicara sehingga susah untuk berbaur dengan masyarakat sekitar, terlebih lagi perilaku beliau yang seperti anak kecil.

Mbah Simis yang sudah berusia sekitar 85 tahun, membuat beliau kesulitan dalam mengurus kebutuhan rumah tangga, yang menyebabkan keadaan rumah kumuh dan berbau tidak sedap. Dikarenakan anak Mbah Simis tidak bisa buang air kecil dan besar ditempat yang semestinya.

Kemudian untuk bagian dalam rumah dan dapur seperti perabotan rumah tangga dan peralatan dapur tidak tertata dengan rapi, berdebu dan tidak layak digunakan. Beliau juga hanya menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Dan yang sangat memprihatinkan beliau tidak memiliki kamar mandi. Di belakang rumah hanya terdapat satu gentong air uuntuk keperluan sehari-hari.

Kebutuhan makan sehari-hari Mbah Simis mengandalkan tanaman yang ada disekitar rumah untuk dimasak dan terkadang ada tetangga yang memberi makanan. Sumber pengahsilan beliau dari menumpulkan daun cengkih, selain itu beliau juga memiliki pohon cengkih.

Ketika musim panen beliau menyuruh orang untuk memetik cengkih dan orang tersebut diberi upah seadanya. Sedangkan akses menuju rumah Mbah Simis sulit dijangkau karena jalan yang berlika-liku, naik turun, berbatu dan disebagian jalan terdapat jurang curam. Perjalanan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 10 menit menggunakan sepeda motor dari posko 1 Desa Karangtengah.

Mengetahui kondisi Mbah Simis muncul rasa kepedulian sosial untuk membantu beliau dengan mengumpulkan donasi, membersihkan rumah dan mengusulkan bantuan dari GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Kemiskinan) Trenggalek, BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), dan Dinas Sosial. Membersihkan rumah Mbah Simis dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019 pagi, semua anggota posko 1 ikut berpartisipasi, dengan memberi bantuan sembako.

Siang hari sekitar pukul 14:00 WIB, GERTAK, BAZNAS, dan Dinas Sosial menuju rumah Mbah Simis untuk melakukan survei dan meminta izin untuk memberi bantuan. Selain itu, pihak GERTAK, BAZNAS, dan Dinas Sosial memberikan bantuan berupa sembako.

Mengetahui kondisi Mbah Simis muncul rasa kepedulian sosial untuk membantu beliau dengan mengumpulkan donasi, membersihkan rumah dan mengusulkan bantuan dari GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Kemiskinan) Trenggalek, BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), dan Dinas Sosial. Membersihkan rumah Mbah Simis dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019 pagi, semua anggota posko 1 ikut berpartisipasi, dengan memberi bantuan sembako.

Siang hari sekitar pukul 14:00 WIB, GERTAK, BAZNAS, dan Dinas Sosial menuju rumah Mbah Simis untuk melakukan survei dan meminta izin untuk memberi bantuan. Selain itu, pihak GERTAK, BAZNAS, dan Dinas Sosial memberikan bantuan berupa sembako. (*)

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Saturday, May 4, 2024