PENJOR, PAGERWOJO – Permasalahan limbah memang seringkali menjadi hal yang sulit dikendalikan. Pada dasarnya hal tersebut tetap berawal dari kesadaran diri manusia sendiri dalam menjaga lingkungan. Tidak hanya daerah kota yang menghadapi masalah limbah, tetapi di daerah pedesaan pun demikian.

Salah satunya adalah Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo. Desa ini cenderung beriklim sejuk. Sehingga daerah tersebut cocok digunakan untuk mengembangkan usaha sapi perah. Meskipun demikian, usaha ternak sapi perah ini jika tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan akan menimbulkan pencemaran lingkungan.

Melihat ini mahasiswa KKN IAIN Tulungagung menggelar sosialisasi pengolahan limbah ternak pada 25 Juli 2019, Mahasiswa IAIN Tulungagung berkerjasama dengan Universitas Islam Kadiri dan warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo. Kegiatan fokus pada sosialisasi pembukaan kompos.

Acara berlangsung di rumah Ketua RT. 03 Dusun Krajan dan dihadiri oleh Kepala Dusun Krajan, Ketua RT. 03 Dusun Krajan, dan warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo.

Rangkaian acara dimulai dengan pengecekan kompos yang telah diolah, dilanjut pembukaan kompos dari plastik/mulsa, dan pengemasan kompos. Rencananya kompos yang telah diolah akan dibagikan kepada warga untuk pertanian.

Pengolahan limbah ternak adalah salah satu upaya yang dapat ditempuh, guna meminimalisir pencemaran air tanpa mengganggu usaha ternak sapi perah. Pembuatan kompos basah dijadikan terobosan ditengah minimnya pengetahuan akan pengolahan limbah ternak.

Pembuatan kompos basah berbahan dasar kotoran sapi kering yang kemudian dicampur dengan 400 ml EM4, 200 ml Dulcosit, 250 ml tetes dan air. Selanjutnya ditaburi dedak atau abu sekam. Kemudian didiamkan selama 7 sampai dengan 10 hari dan ditutup dengan plastik. Kompos basah ini memang tidak diperbolehkan terkena sinar matahari secara langsung. Kompos basah ini dibuat dengan memanfaatkan perkembangan bakteri baik untuk tanah dan tanaman.

Kompos ini diharapkan nantinya selain untuk meminimalisir limbah, juga dapat memperbaiki tekstur tanah dan karakteristik tanah, meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan hasil panen. Diharapkan pula jika masyarakat ingin mengembangkan, dapat digunakan sebagai produk unggulan desa yang bernilai sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat. (Chrisna/Zakia/Aam)

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Sunday, May 5, 2024