PANGGUL – Sampah masih menjadi persoalan di Desa Banjar Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Selain belum tersedianya TPS maupun TPA, masyarakat dengan kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi pemicu utama timbulnya lingkungan yang kotor.

Mahasiswa KKN IAIN Tulungagung yang ada di Desa Banjar adakan penyuluhan tentang lingkungan dengan tema “Penyuluhan Dampak Lingkungan Kotor dan Limbah Rumah Tangga”, Kamis (08/08/2019).

Dengan menghadirkan pemateri yang handal di bidangnya, Endah Setiani selaku petugas kesehatan lingkungan, acara ini berlangsung dengan sukses. Kepala Desa Banjar, Budi Rianto, juga tidak lupa turut hadir menyukseskan acara.

Menurut data statistik Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2008 diketahui sebanyak 45% sumber sampah terbesar berasal dari limbah rumah tangga. Sisanya disebabkan oleh fasilitas umum, pasar, jalan, dan lain lain.

“Oleh karena itu penting bagi ibu-ibu untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik”, pesan Endah di sela-sela penyampaian materi.

Berbicara tentang kesehatan, penyebab terbesar masalah penurunan tingkat kesehatan seseorang adalah lingkungan yang kotor. Selain itu, lingkungan yang kotor dapat berdampak dalam aspek perekonomian seseorang dan tingkat estetika lingkungan itu sendiri.

“Harapan saya desa Banjar bisa memenuhi lima pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)”, tuturnya.

Salah satu pilar yang dimaksud dalam STBM adalah pengelolaan sampah dengan benar.

Terakhir, sebagai demonstrasi penyuluhan ini akan diadakan kerja bakti dengan warga dengan memilah sampah organik dan anorganik. (Posko II Banjar)

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Saturday, May 4, 2024