PANGGUNGKALAK, PUCANGLABAN – Pada 11 Februari 2023 diselenggarakan sosialisasi dan pelatihan mengenai Budidaya Jamur Tiram yang bertempat di balai desa Panggungkalak. Alasan kami memilih program kerja pelatihan budidaya jamur karena proses budidayanya yang mudah dan memiliki peluang pasar yang luas. Ditambah lagi, jamur merupakan salah satu tumbuhan yang dapat diolah menjadi berbagai hidangan.

Acara ini diselenggarakan oleh divisi ekonomi KKN  Panggungkalak 1 dengan menghadirkan narasumber yaitu pengusaha jamur tiram di Tulungagung. Beliau adalah Iba Hidayat atau panggilan akrabnya Bung Dayat yang beralamat di desa Pakel, Campurdarat. Materi yang disampaikan mencakup proses budidaya jamur tiram dari tahap awal hingga proses akhir.

Tahapan tersebut meliputi yang pertama Mixing, yaitu proses mencampur bahan-bahan yang digunakan untuk media tanam yang terdiri dari bekatul, serbuk gergaji, serbuk gamping, serbuk jagung yang diberi sedikit air untuk menjaga kelembaban. Kedua Filling, dimana dalam proses ini media tanam yang sudah tercampur dimasukkan ke dalam plastik khusus dan selanjutnya akan dilakukan proses pemadatan.

Ketiga Sterilisasi yaitu proses dimana media tanam yang setengah jadi dikukus selama kurang lebih 6 jam pada suhu 98°C. Keempat Cooling yaitu proses pendinginan media tanam setelah proses sterilisasi. Dan yang terakhir Inokulasi yaitu proses penanaman benih jamur pada media tanam. Setelah benih dimasukkan, bagian atas diberi ring kemudian ditutup dengan koran yang dirapatkan dengan karet gelang.

Media tanam yang sudah jadi atau baglog tersebut dipindahkan ke dalam rak bambu khusus dan didiamkan di ruang inkubator selama 30 hari hingga baglog berwarna putih merata. Setelah proses inkubasi, bakal jamur dipindahkan ke ruangan khusus bernama kumbung yang kemudian ditata di rak gantung yang terbuat dari tali rafia. Sebenarnya peletakan bakal jamur tiram tidak harus diruangkan yang tertutup sepenuhnya.

Peletakan bakal jamur tiram cukup dengan menjaga kelembabannya pada suhu antara 19 -24°C. Jika dirasa suhu diruang tersebut panas maka perlu dilakukan penyiraman pada lantai. Untuk proses inkubasi memerlukan waktu kurang lebih 30 hari. Masa kadaluwarsa baglog adalah 3 bulan atau dapat dipanen hingga 7 kali. Baglog yang sudah tidak digunakan dapat didaur ulang untuk media budidaya cacing dan briket.

Selain menjelaskan tahapan budidayanya, pihak narasumber juga menjelaskan mengenai bagaimana cara memasarkannya dan bagaimana cara memperoleh bahan-bahan yang digunakan untuk budidaya jamur tiram. Acara dihadiri oleh warga desa Panggungkalak dengan penuh antusias dan berlangsung secara kondusif. Pada akhir sesi, Bung Dayat juga membuka kesempatan bagi peserta yang hadir untuk mencoba membuat baglog.

Melalui sosialisasi yang diselenggarakan ini, diharapkan mampu menambah pengetahuan masyarakat dan bersifat berkelanjutan sehingga mampu mendorong terciptanya usaha-usaha baru di wilayah Desa Panggungkalak guna meningkatkan kesejahteraannya. Sebelum terselenggarakannya sosialisasi, tim divisi ekonomi melakukan kunjungan kerumah beliau. Kedatangan kami disana disambut hangat oleh Bung Dayat.

Setelah kami menjelaskan mengenai program kerja yang ingin kami jalankan, beliau mengajak kami ke tempat produksi sambil menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan budidaya jamur tiram. Ketika kami melihat ke tempat produksi kami juga melakukan praktek lapangan untuk membuat baglog. Setelah dirasa kami mendapatkan cukup informasi dari beliau kami melakukan foto dokumentasi dan berpamitan untuk pulang. [KKN Panggungkalak 1/WFF]

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Tuesday, May 14, 2024