Semen, Gandusari – Mahasiswa divisi ekonomi KKN IAIN Tulungagung yang bertempat di Desa Semen mengadakan program kegiatan transect ke beberapa pengusaha kecil menengah khususnya pengusaha budidaya jamur di wilayah Dusun Dewi yang dilakukan pada tanggal 18 Januari 2020 lalu. Tempat pembudidayaan jamur dipilih karena wilayah Desa Semen memiliki suasana wilayah yang cocok untuk pertumbuhkembangan jamur secara maksimal. Cuaca yang dingin dan lembab menjadikan jamur mampu berkembang lebih maksimal dibanding wilayah dataran rendah. Oleh karena itu sebagai divisi ekonomi memiliki inisiatif untuk menelusuri tempat pembudidayaan jamur di wilayah sekitar desa. Namun selama transect hanya ditemukan satu pengusaha budidaya jamur walaupun begitu usahanya sudah lumayan maju.

Adapun informasi yang telah kami dapatdiantaranya mengenai; jenis-jenis jamur, marketing, sampai cara pembudidayaan jamur. Yang pertama mengenai jenis jamur yang dibudidayakan, terdapat 2 jenis yaitu jamur tiram putih dan tiram coklat. “kami hanya membudidayakan 2 jenis jamur, yakni tiram coklat dan putih, karena jenis ini yang paling umum ada di pasaran dan mudah dikembangkan,” terang Yoyon selaku pemilik usaha yang dinamai rumah jamur tersebut.

Selanjutnya mengenai pemasaran, secara pemasaran usaha budidaya jamur yang dikelola oleh Pak Yoyon ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat, bukan hanya masyarakat desa namun juga dikenal sampai luar kota, bahkan hasil panen dari usaha ini pernah dikirim ke Universitas Muhammadiyah Malang sebagai bahan studi paling, namun dalam kesehariannya penjualan lebih difokuskan ke pasar tradisional sekitar.

Kemudian untuk fokus budidaya terdapat 2 kegiatan utama yaitu; tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibbit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah. Secara rinci kegiatan budidaya jamur ini terdiri dari 4 langkah yaitu:

  • Menyiapkan kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban. Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu, rak diletakkan berjajar dan antara rak satu dengan yang lainnya dipisahkan.

  • Menyiapkan baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, baglog dimasukkan ke dalam botol air mineral ukuran 1,5 liter. Dan pada lubang air mineral itulah jamur tiram akan tumbuh mrnyrmbul keluar. Baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1kg dijual dengan harga Rp. 2500.

  • Cara merawat baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke samping.

  • Panen budidaya jamur tiram

Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Dan jamur yang siap panen bisa dipanen 2 kali dalam sehari. Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. (Eka, Rifa, Fery, Erma – Semen 2)

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Sunday, Apr 28, 2024