NGADIPURO, BLITAR – Dalam upaya mengeksplor wisata pantai yang ada di desa Ngadipuro, KKN kelompok Ngadipuro 1, khususnya divisi komunikasi dan publikasi UIN SATU Tulungagung dengan dukungan Dosen Pembimbing Lapangan merencanakan program kerja yang berbasis pada pola pengenalan/agro wisata. Salah satu tujuan dari program tersebut ialah memperkenalkan wisata di wilayah Ngadipuro agar diketahui oleh masyarakat luas.

Melihat banyaknya destinasi yang ada, kami bekerja sama dengan penanggung jawab di setiap pantai guna mendapat informasi yang lebih jelas. Berdasarkan informasi yang diperoleh terdapat 13 destinasi wisata tersembunyi di desa Ngadipuro kabupaten Blitar, meliputi pantai Jebring, pantai Pricen, pantai Wedi Ireng, pantai Keben, pantai elok Dhadap, pantai Pudak, pantai Dung Dowo, pantai Bakung, pantai Benelan, goa Engkek, goa Pricen, dan goa Lowo.

Pantai tersebut umumnya memiliki ombak yang ganas, sehingga tidak disarankan bermain maupun mandi di tepi pantai. Namun, ada beberapa pantai yang memiliki ombak tenang yang diperbolehkan bermain maupun mandi di tepinya. Setiap pantai memiliki kepengurusan yang berbeda-beda, salah satunya mas Maryono. Pengurus ini bertugas untuk mengelola pantai. Mas Maryono mengungkapkan untuk memenuhi tanggung jawab dan kekeluargaan antar pengurus, di buat kesepakan jika ingin berhenti dari kelompok pengurus harus membayar denda berupa uang dengan jumlah 1 juta rupiah.

Ketika berada di pantai, pengunjung akan merasakan seperti berada di pulau pribadi karena masih belum diketahui oleh banyak orang. Waktu untuk berkunjung kepantai disarankan saat musim kemarau sebab akses yang dilalui sepanjang jalan sangat ekstrem dengan bebatuan dan tanah gambut. Pengunjung dapat menempuh dengan menggunakan sepeda motor dan mobil jeep, sebab jalur masih bergelombang dan belum bisa dilalui dengan mobil selain jeep.

Selain pantai, terdapat potensi lain dari desa ini yaitu olahan buah pudak. Buah ini berasal dari tanaman sejenis pandan-pandanan di pantai dengan buah yang berwarna merah saat matang. Buah ini memiliki kulit yang keras, tekstur berserat, dan rasanya sedikit manis saat di makan. Sehingga, buah ini  dapat di olah menjadi jenang. “Selain di olah menjadi jenang, buah pudak ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan tepung dan ciu,” ujar mas Maryono.

Kami anggota divisi komunikasi dan publikasi KKN Ngadipuro 1 berharap kedepannya pantai-pantai disini banyak dikenal dan dikunjungi oleh masyarakat luas, sekaligus turis sebagai destinasi wisata pantai yang indah. [Divisi komunikasi dan publikasi/Nv]

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Thursday, May 16, 2024