BARANG, TRENGGALEK – 13 Agustus 2019, KKN Barang posko 2 telah melaksanakan program kerja bertema Indonesia Bersatu. Adapun judul dari program kerja ke tiga kami yaitu “Nguri – Nguri Budaya Islami”.

Narasumber dari kegiatan kali ini adalah Dr. H. M. Muntahibun Nafis, M.Ag. beliau adalah Direktur Pusat Studi Pesantren IAIN Tulungagung. Program kerja ke tiga ini di hadiri oleh Perangkat Desa Barang, tokoh agama, karang taruna, dan masyarakat desa Barang. Program kerja ini di mulai pada pukul 19.00 WIB. Program kerja yang ketiga ini telah berjalan dengan baik.

Program kerja ini dimulai dari pra acara yang diisi dengan lantunan sholawat dari grup hadrah TPQ Al Huda Desa Barang. Kemudian dilanjutkan dengan Pembacaan Ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh M. Fahmi Khoiron. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana yaitu Aan Fachrudin. Tidak lupa sambutan dari Bapak Kepala desa Barang dan ditutup dengan do’a yang diwakili oleh Bapak Rubangi selaku tokoh agama desa Barang.

Kiai Nafis mengatakan acara malam hari selasa yaitu pentingnya menjaga kesatuan NKRI dan melestarikan Budaya-Budaya Islam. Salah satu pengisi acara adalah kelompok sholawat bapak-bapak dengan alat musik gendang tertua yang hanya ada di desa Barang ini, dalam hal ini pemateri menyampaikan bahwa budaya ini sangat perlu dilestarikan yaitu dengan menyiapkan generasi penerus.

Pertunjukan Kesenian Sholawat Jedor (tungtengan)

”Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi pelatihan kepada anak-anak yang sekiranya telah mampu. Dengan begitu ketika pendahulu sudah tidak ada budaya ini akan tetap melegenda dan lestari,” kata dia.

Kiai Nafis melanjutkan, pentingnya menjaga kesatuan NKRI dengan cara mewaspadai radikalisme yang masuk, hal ini dapat di waspadai dengan cara memahami ciri – ciri  paham yang menyimpang. Dengan meneguhkan komitmen untuk terus melawan radikalisme, secara tidak langsung kita ikut berkontribusi menjaga keutuhan NKRI.

”Dengan menyebarkan pesan damai kepada seluruh masyarakat, secara tidak langsung kita turut aktif mencegah masuknya radikalisme. Sudah cukup generasi muda menjadi korban, jangan sampai ada lagi kekerasan yang mengatasnamakan agama di negeri yang beragama ini. Benar Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia, tapi Indonesia tetaplah Indonesia yang berlandaskan pada pancasila,” tandasnya. (Posko 2 Desa Barang KKN RM)

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Sunday, May 5, 2024