NGADIPURO, WONOTIRO_ Desa Ngadipuro Kec. Wonotirto Kab. Blitar merupakan desa yang terpencil yang jauh dari kota. Upaya menciptakan anak-anak yang hebat dan cerdas. Divisi Pendidikan KKN UIN SATU Tulungagung dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) mengadakan progam kerja dengan basic peningkatan sumber daya manusia.

Salah satu tujuan dari progam kerja tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang belajar pada anak-anak di desa ini, untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan mampu berfikir bahwa pendidikan itu penting. Untuk menciptakan anak-anak yang hebat dan cerdas, kami membuat gerakan yang mungkin  bisa sedikit membantu untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Gerakan tersebut akan diikuti oleh anak-anak yang ada di Ngadipuro serta gerakan tersebut kami laksanakan di PERPUSDES (Perpus Desa).  Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses pengetahuan dan belajar oleh masyarakat. Perpustakaan merupakan tempat untuk menyimpan dan melestarikan sumber pengetahuan juga dijadikan sebagai tempat aktifitas membaca.

Pendidikan di desa Ngadipuro sebenarnya sudah cukup baik, namun karena kurangnya tenaga pendidik menjadikan sekolah-sekolah yang ada di Ngadipuro mati. Selain hal tersebut ada banyak hal yang menghambat pendidikan di Ngadipuro yaitu, akses jalan yang sulit, mindset orang tua yang beranggapan bahwa “gausah sekolah tinggi-tinggi toh ujungnya juga diladang”.

Hal tersebut menjadikan anak-anak malas bersekolah sehingga di Desa Ngadipuro banyak pernikahan dini. Sebenarnya banyak juga orang tua yang memiliki mindset untuk menyekolahkan anaknya sampai sarjana, namun hanya dilingkungan tertentu saja seperti jika ada saudara atau tentangganya mempunyai anak yang bersekolah tinggi. Hal tersebut membuat orang tua minder jika melihat anaknya tidak bersekolah tinggi.

Menurut kami yang dapat mengubah mindset orang tua agar melek pendidikan adalah gengsi dan kemauan anak itu sendiri. Minat belajar pada anak-anak di Desa Ngadipuro ini sebenarnya sangat tinggi. Namun dikarenakan di Desa Ngadipuro ini mayoritas orang tua bekerja diladang tebu yang merupakan penghasilan utama, membuat mereka berangkat pentang dan pulang petang.

Karena kesibukan tersebut mayoritas orang tua tidak mempunyai banyak waktu untuk belajar bersama anak-anaknya. Sehingga anak-anak dibiarkan mau belajar atau bermain. Hal tersebut mengakibatkan minat belajar pada anak-anak sangat rendah, bahkan ada juga anak yang tidak bisa perkalian dan pertambahan meskipun mereka sudah SD kelas 2.

Maka dari itu kami memiliki program kerja yang kami beri nama “ASIYAB” yang artinya “Ayo Sinau Bareng” gerakan tersebut kami buka pada tanggal 1 Februari 2023 yang kami laksanakan pada jam 15.00 sampai 17.00 di PERPUSDES dengan gratis. Mendengar gerakan tersebut kami buka, anak-anak di Ngadipuro sangat antusias untuk mengikutinya.

Bukan hanya anak-anak Ngadipuro saja, namun dari luar desapun ada yang datang untuk mengikuti gerakan ASIYAB yang kami buka, bahkan anak-anak menjemput kami di posko yang terhitung lumayan jauh dari PERPUSDES. Semangat belajar mereka yang membuat kamipun juga bersemangat untuk semakin mengembangkan gerakan tersebut.

ASIYAB yang kami laksanakan di PERPUSDES ini mendapat banyak dukungan dari orang tua anak-anak, karena menurut mereka gerakan kami sangat membantu anak dalam belajar. Kami berharap program ini akan mambangunkan minat belajar anak didesa ini agar mereka dapat mengubah generasi muda menjadi generasi muda yang hebat dan cerdas yang nantinya dapat berguna bagi Desa Ngadipuro. [KKN Ngadipuro/WFF]

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Friday, Apr 26, 2024