1
By 
TULUNGAGUNG – Konsep kuliah kerja nyata (KKN) IAIN Tulungagung telah menembus dunia internasional. Mahasiswa dikirim ke Thailand untuk melakukan KKN sekaligus melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Ada enam mahasiswa yang dikirim ke negeri gajah putih untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M IAIN Tulungagung Muntahibun Nafis mengatakan enam mahasiswa yang diberangkatkan ke Thailand itu berasal dari jurusan yang berbeda-beda. Dia menyebutkan dua dari Tadris Bahasa Indonesia. Tiga mahasiswa dari Tadris Bahasa Inggris. Sedangkan, satu orang dari Pendidikan Bahasa Arab. Mereka adalah M. Iqbql Qosim, Oktavia Winda, Risqi Marifatul, Ahmad Asyad, Dewi Luluizzahro, Fina Faridatun.
“Kami telah mengantar mereka ke lokasi yakni di Thailand bagian selatan,” kata Nafis, Senin (18/11/2019).
Penulis buku Pesantren Pluralisme ini menuturkan, keenam mahasiswa menempati di empat titik lokasi. Yakni, Songsermwittya School ada satu mahasiswa. Kemudian, dua mahasiswa di Muslim Santitham School. Satu orang lagi Ekkapap Sasanawich. Selanjutnya, ada dua mahasiswa di Phatnawitya School.
Rencananya, lanjut Nafis, para mahasiswa yang terlibat di KKN-PPL Internasional ini ada di Thailand beberapa bulan. Praktisnya, ada dua tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. Yakni, KKN sebagai basis pengabdian masyarakat. Selain itu, mereka harus menuntaskan PPL sebagai bentuk aplikasi keilmuan pedagogis.
Nafis mengatakan, saat di Miftahuddeen School sebagai tempat acara serah terima mahasiswa. Sekitar pukul 10.00 ada acara penyambutan. Acara diiisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Nasional Thailand. Kemudian, ada penampilan seni bela diri yang ada di sekolah tersebut dan sambutan dari para pimpinan yang hadir.
“Sambutan yang sangat baik oleh pihak sekolah, mereka sangat santun dan ramah,” terang dia.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Tulungagung Abd Aziz mengatakan KKN itu untuk mendewasakan mahasiswa.
“Jadi KKN itu proses pendewasaan mahasiswa. Pendewasaan berpikir, bersikap dan cara menggunakan ketrampilannya di jalan yang benar,” terangnya. (aam/lp2m)
