1
By 
TULUNGAGUNG – Setiap akademisi dituntut untuk bisa memproduksi artikel ilmiah. Apalagi bagi mereka yang menyendang gelar profesor, tulisannya harus bisa terbit di jurnal internasional bereputasi. Dengan kosekuensi tersebut maka kampus terus mendorong para dosen untuk terus menerbitkan karyanya.
Langkah yang dilakukan IAIN Tulungagung melalui Pusat Studi Gender dan Anak untuk mendorong para dosennya menulis yakni dengan menggelar webinar nasional dengan tema “Penulisan Artikel Ilmiah Bertemakan Gender dan Anak di Jurnal Nasional-Internasional bereputasi” pada Senin (23/11/2020).
Ketua LP2M IAIN Tulungagung Ngainun Naim mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga untuk mendorong agar karya dosen terus melimpah.
“Kali ini kita angkat tema gender dan anak. Harapannya dari tema ini banyak tulisan tulisan yang lahir,” katanya.
Rektor IAIN Tulungagung Prof Maftukhin mengatakan adanya pelatihan menulis artikel diharapkan produk tulisan bisa memberikan sumbangsih terhadap regulasi baik peraturan daerah ataupun peraturan di lingkungan lembaga perguruan tinggi.
“Semoga dari riset-riset yang dihasilkan itu bisa memberikan sumbangsih pada regulasi di tataran pemkab ataupun perguruan tinggi,” kata dia.
Prof Maftukhin melanjutkan, jika penelitian dan hasil tulisannya bisa bermanfaat untuk regulasi di tataran peraturan daerah ataupun lembaga perguruan tinggu maka di sanalah perguruan tinggi tidak hanya berada di menara gading. Tapi, bisa hadir memberi manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Sementara itu Prof Irwan Abdullah, narasumber dalam webinar ini mengatakan banyak dosen di Indonesia yang sudah banyak turun ke lapangan tapi minim menghasilkan tulisan. Bedanya, para dosen di luar negeri dalam satu kali turun lapangan bisa menghasilkan banyak tulisan.
“Maka mari bersama-sama kita terus menulis. Sekali turun ke lapangan bisa satu tulisan untuk jurnal sinta 2, satu untuk jurnal scopus, dan satu untuk jurnal di kampus,” kata dia.
Ketua PSGA IAIN Tulungagung Sulistyarini mengatakan peserta yang terlibat di kegiatan ini beragam. Bahkan, ada dosen sepuh yang tergabung dalam kegiatan ini.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan membawa kebaikan bagi generasi kedepannya,” ujarnya. (*)
