NGADIPURO, WONOTIRTO – Sekolah Ceria merupakan salah satu program kerja dari devisi pendidikan KKN Ngadipuro 1 yang berfokus pada sekolah dasar. Sekolah yang kita fokuskan adalah SD Negeri Ngadipuro 3 dan SD Ngadipuro 4 atau biasa dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Sekolah SATAP (Satu Atap) yang dimana dari TK, SD, dan SMP menjadi satu bumi bangunan.

KKN Ngadipuro 1 bertugas di Desa Ngadipuro bagian Dusun Besole dan Banyuurip, Kabupaten Blitar. Kedua daerah ini cukup tertinggal dari daerah-daerah Kabupaten Blitar lainnya. Akses jalan banyak yang rusak dan sulitnya signal pada daerah ini menjadi salah satu faktor penghambat dalam menjalankan tugas kami. Selain itu pada kedua tempat ini, dari divisi pendidikan menemukan banyak sekali permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan disini salah satunya yaitu kurangnya motivasi dalam berkembang.

Disilah kita sebagai divisi pendidikan berusaha mengembangkan program kerja yang tujuannya membantu permasalahan pendidikan di masyarakat Desa Ngadipuro. Melalui salah satu program kerja kami “Sekolah Ceria” diharapkan bisa membantu mengarahkan pola pikir anak-anak sekolah dasar Desa Ngadipuro agar bisa semangat sekolah dan mau bermimpi tinggi dalam menggapai cita-cita.

Dalam pelaksanaannya, dari divisi pendidikan membuat jadwal mengajar seminggu tiga kali, yakni Senin, Rabu, dan Jumat. Selain itu, kita juga beradaptasi dalam menyesuaikan kurikulum yang sedang diterapkan pada sekolah tujuan. Salah satunya pada SD Negeri Ngadipuro 4 yang masih menggunakan kurikulum darurat, tetapi pada media pembelajarannya masih menggunakan kurikulum 2013.

Menurut salah satu guru pada sekolah tersebut “sebenarnya kita sudah berusaha memfasilitasi media pembelajaran berupa modul, tetapi masih ada beberapa wali siswa yang menolak untuk membelinya. Jadi, sekarang kita menggunakan sistem bergilir online-offline. Maksudnya adalah 1 modul elektronik berbentuk PDF untuk 1 tema pada tematik yang sedang digunakan KBM saat ini, kemudian pada tema selanjutnya menggunakan modul yang berbentuk cetak agar siswa dari SD Negeri Ngadipuro 4 bisa seperti sekolah-sekolah pada daerah maju diluar sana”.

Masuk pada permasalahan siswa dikelas, dimana dikelas proses KBM berjalan pada umumnya. Namun dari kami yang mengajar disana terdapat permasalahan pada siswa (peserta didik) SDN Ngadipuro 04 yaitu merasa kesulitan dalam menghitung dan minimnya literasi budaya membaca pada peserta didik. Hal ini menjadi tantangan khususnya bagi kami untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini.

Kami menggunakan metode mengajar dengan penyampaian materi yang telah kami pahami sebelumnya. Dengan menggunakan metode ini kami nantinya akan menyampaikan sebuah materi yang dapat dipahami oleh peserta didik. Sehingga ketika kita bertanya atau memberikan soal, mereka tidak kesusahan ketika menjawab soal. [KKN Ngadipuro 1/WFF]

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Saturday, Apr 20, 2024