KRESIKAN, TANGGUNGGUNUNG – Kegiatan KKN dilaksanakan mulai tanggal 19 Januari – 21 Februari. Banyak kegiatan yang dilakukan terutama pengabdian masyarakat. Seperti sosialisasi, konservasi alam, mengajarkan sosial budaya di masyarakat dan lain-lain. Kegiatan dalam satu bulan kita konsep dengan urut. Minggu pertama anjangsana, minggu kedua dan ketiga input data hasil observasi beserta melaksanakan program kerja dan di minggu ke empat mengerjakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

Kegiatan KKN ini kita diajarkan bagaimana saling toleransi dengan menyatukan 41 ideologi yang berbeda namun tetap ada rasa toleransi sesama anggota kelompok. Setiap 2 hari sekali setelah sholat magrib kami sering melakukan evaluasi kegiatan yang dipimpin oleh ketua kelompok. Kegiatan evaluasi bertujuan agar kegiatan berikutnya ada progres. Di posko sebanyak 41 orang dijadikan 1 posko namun juga ada batasannya.

Lewat KKN ini seperti halnya kehidupan yang sebenarnya. Biasanya kita tidur di kost dalam satu ruangan 3 orang, ini kita tidur beralaskan tikar sebanyak 41 orang. Dengan segala keterbatasan fasilitas yang kita dapatkan tak membuat kita patah semangat dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. Awal kedatangan kami juga disambut dengan baik oleh warga Desa Kresikan. Alhamdulillah warga juga rukun.

Kami pun bertanya apa yang menjadi kendala di desa ini salah satunya yaitu kendalanya air. Jika musim penghujan air hujan melimpah namun sebaliknya jika musim kemarau warga masyarakat kesulitan mencari sumber air, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari banyak yang beli air di pemasok. Harga yang ditawarkan pun juga menguras kantong, apalagi air merupakan sumber kehidupan manusia harga berapapun pasti akan dibeli.

Di posko kami kebetulan di minggu pertama kehabisan air dan pompa air tidak keluar airnya. Pada akhirnya teman kami menghubungi kepala desa terkait bagaimana cara kita mendapatkan air. Kami akan masak, mandi, dan bersih-bersih. Akhirnya oleh Kepala Desa diberi nomor telepon pemasok air. Sehingga kami membeli air dengan harga Rp. 10.000 per drum besar, pada akhirnya kita beli 100.000 dikasih bonus satu drum jadi total 11 drum.

Selama satu bulan kami membeli air sudah 2x. Suatu ketika turun hujan dengan curah sangat tinggi sehingga kami punya ide Bagaimana kalau air hujan ini kita manfaatkan agar warga masyarakat bisa mengonsumsi air hujan tanpa khawatir gejala yang ditimbulkan. Dari ide itulah langsung kita wadahi air hujan tersebut kemudian kita ukur pH dan ternyata pH air hujan di Desa Kresikan sangat tinggi yaitu “9” bersifat basa.

Akhirnya kita menurunkan pH air dahulu ke angka dibawah “7” netral agar bisa dikonsumsi dengan membuat alat filtrasi. Alatnya cukup sederhana sekali antara lain botol bekas galon kita buat tiga tingkat, kemudian kita isi dengan tisu, kapas, spons, sabut kelapa yang masih muda, kerikil paling atas kita isi pasir. Kemudian air hujan tersebut kita tuangkan dan kita ukur pH nya agar netral sehingga air tersebut sudah kayak kita konsumsi namun harus direbus terlebih dahulu. [KKN Kresikan /WFF]

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Tuesday, Apr 23, 2024