WONOTIRTO, BLITAR – Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang tergabung dalam tim KKN di Desa Wonotirto Kabupaten Blitar melaksanakan bakti sosial dengan program Tadabbur Alam dengan mengusung tema “ Membuat yang Tidak Terlihat menjadi Terlihat” yang mana hal ini adalah aksi penanaman bibit pohon untuk mengatasi krisis air.

Agenda ini diikuti oleh peserta KKN Wonotirto yang mana merupakan serangkaian agenda kolaborasi antara tim KKN kelompok satu dan kelompok dua yang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat seperti karang taruna, kepala dusun, pemuda setempat, dan masyarakat sekitar yang tergabung dalam satu wadah untuk bersama-sama menjaga alam sebagai salah satu alternatif mengatasi masalah krisis air di Desa Wonototirto.

Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Ketua karang taruna Dusun Pungkalan  mengatakan “Terimakasih mas telah membantu kami dalam upaya penanganan krisis air di desa, masyarakat Dusun Pungkalan sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, dan diharapkan hal ini dapat bermanfaat untuk membantu problematika air di Desa Wonotirto ini”.

Dalam hal ini tim  KKN selain memperhatikan tumbuhan sebagai problemsolve terkait air, namun juga memperhatikan dari segi ekonomi masyarakat sekitar. Tim KKN memilih enam jenis bibit, yakni ; Petai, Durian, Kelengkeng, Tabibuya, Kluih, dan Jambu Biji Merah. Tumbuhan ini selain dapat menyerap dan menampung air, juga buahnya dapat dijual sebagai salah satu upaya membantu ekonomi masyarakat sekitar.

Diharpkan dengan adanya nilai ekonomi di dalam pohon ini, masyarakat dapat menyayangi pohon yang mereka tanam. Kepala Desa berpendapat bahwa aksi penanaman dua ratus lima puluh benih pohon ini sangat membantu desa dalam upaya mensukseskan program Desa Asri, yang mana program ini mengaruskan seluruh masyarakat menanam minimal satu pohon di rumahnya. Dengan adanya aksi ini, masyarakat sedikit terbantu dalam penuntasan kwajiban tersebut.

Tidak hanya berhenti dengan penanaman dua ratus lima puluh bibit pohon di Pungkalan. Namun juga bergerak ke arah lapangan desa untuk menanam bunga Tabibuya, bunga ini sedang naik daun saat ini, dikarenakan bunganya yang sangat indah seperti bunga sakura di Jepang. Bunga ini pada mulanya dikenalkan oleh pemerintah Surabaya pada tahun 2020. Harapanya bunga ini dapat menjadi peneduh dan dapat menjadi objek wisata masyarakat sekitar. [KKN Wonotirto/WFF]

Close
LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LP2M UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

Thursday, Apr 25, 2024