1
By 
Sumberdadap, Tulungagung – Dalam rangka mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka, KKN UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengadakan “Seminar Persiapan Kurikulum Merdeka” pada Rabu, 15 Februari 2023. Acara ini di ikuti oleh bapak/ibu guru SD/MI sederajat dari 4 sekolah, yaitu SDN 1 Sumberdadap, SDN 3 Sumberdadap, SDI Qurrota A’yun Sumberdadap, dan MI Bustanuth Tholibin Sumberdadap. Acara ini bertujuan untuk menambah wawasan bapak/ibu guru terkait kurikulum merdeka dan diharapkan sekolah yang belum menerapkan kurikulum merdeka bisa langsung menerapkan di sekolahnya.
Seminar kurikulum merdeka ini di narasumberi oleh Bapak Machrup Eko Cahyono, M.Pd.I. yang dipandu oleh salah satu perwakilan mahasiswa KKN yaitu Asna Azizatur Rohma. “Seminar Kurikulum Merdeka” merupakan hal penunjang pengetahuan guru di sekitar Desa Sumbedadap. Setiap guru di masa sekarang perlu memahami ketetapan kurikulum baru yang telah ditetapkan oleh Mentri Pendidikan Bapak Nadiem Makarim yakni “Kurikulum Merdeka”.
“Meskipun kurikulum ini tergolong baru diterapkan dan jauh berbeda dibanding kurikulum sebelumnya, tetapi kurikulum merdeka ini jauh lebih memudahkan tenaga pengajar dan cenderung disesuaikan oleh perkembangan zaman saat ini,” ujar Bapak Machrup.
Sistem pembelajaran pada kurikulum merdeka cenderung memanfaatkan teknologi di era 5.0 yang dapat membawa perubahan besar dalam dunia pembelajaran. Berbagai aplikasi sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru masa kini, seperti aplikasi quiziz yang berguna untuk memberikan latihan soal dalam bentuk pilihan ganda dan tes lainnya. Dalam kurikulum merdeka, para pengajar juga diusahakan untuk melakukan pembelajaran secara outdoor, hal ini berfungsi agar siswanya tidak bosan jika pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas.
Media pembelajaran yang unik dan menarik juga menjadi salah satu faktor yang difokuskan pada sistem kurikulum merdeka. Tiap sistem pembelajaran baru yang telah ditetapkan pemerintah memiliki alasan yang berguna sebagai penunjang dunia pendidikan di Indonesia.
“Pasalnya pendidikan anak bangsa perlu diperhatikan dengan betul, hal ini karena setiap bangsa yang besar ditentukan oleh bagaimana mereka mendidik bibit bangsanya,” tutup Bapak Machrup. [KKN Sumberdadap/NV]
